Sabtu, 22 Februari 2014

Mengenal Karakter Wayang Hanuman

Mengenal karakter wayang Hanuman

mengenal karakter wayang Hanuman

Wayang adalah seni pertunjukan boneka bayangan yang popular di pulau Jawa serta sekitarnya. Pertunjukan wayang sejak awal pementasannya di tanah Indonesia, telah mempunyai banyak dampak beragam agama serta budaya di Indonesia seperti agama Hindu serta Islam. Tidak ada bukti yang mrnunjukkan wayang sudah ada sebelum saat agama Hindu menyebar di Asia Selatan

Mengenal karakter wayang Hanuman - Diprediksikan seni pertunjukan dibawa masuk oleh pedagang India. Tetapi kejeniusan lokal serta kebudayaan yang ada sebelum saat masuknya Hindu menyatu dengan perubahan seni pertunjukan yang masuk mewarnai sendiri pada seni pertunjukan di Indonesia. Saat agama Hindu masuk ke Indonesia serta menyesuaikan kebudayaan yang telah ada, seni pertunjukan ini jadi media efisien menyebarkan agama Hindu. Pertunjukan wayang memakai narasi Ramayana serta Mahabrata. Begitu juga waktu masuknya agama Islam, untuk menyebarkan Islam, berkembang juga wayang Sadat yang mengenalkan nilai-nilai Islam.

Satu diantara ciri-ciri yang populer dari pementasan wayang Ramayana yaitu ciri-ciri Hanoman. Hanoman atau mungkin bisa dimaksud Hanuman, yaitu satu diantara dewa dalam keyakinan agama Hindu, sekalian tokoh protagonis dalam narasi Ramayana. Dalam narasi Ramayana, Ia digambarkan untuk seekor kera putih yang disebut putra Batara Guru serta Anjani.

HANUMAN,  tokoh wayang populer dalam seri Ramayana, yang dalam Wayang Purwa juga kerap nampak dalam kisah-kisah Mahabarata. Ia berujud kera berbulu putih. Ibunya yaitu Dewi Anjani, sedang ayahnya Batara Guru. Pada waktu Ramawijaya mengerahkan bala tentara kera menyerbu Kerajaan Alengka untuk membebaskan Dewi Sinta yang diculik Prabu Dasamuka, Anoman melakukan tindakan sebagai senapati.

Dalam pewayangan, cerita kelahiran Anoman dikisahkan seperti berikut : Saat satu waktu Batara Guru tengah terbang melalang diatas Telaga Nirmala, ia melihat seseorang wanita muda tengah melakukan tapa kungkum. Dewi Anjani namanya.Ketika melihat badan wanita muda itu, Batara Guru tak bisa menahan birahinya serta jatuhlah kama benihnya, menimpa sehelai daun asam muda yang mengapung di permukaan telaga. Daun asam muda yang oleh orang Jawa dimaksud sinom itu tenggelam terbawa arus serta pada akhirnya tertelan oleh Dewi Anjani. Saat itu juga Dewi Anjani hamil. Lantaran tak merasa pernah disentuh oleh pria, Dewi Anjani langsung menuntut Batara Guru untuk bertanggungjawab atas kehamilannya.

Kelahiran Anoman ditandai dengan gempa bumi yang melanda dunia. Gunung-gunung meletus, badai serta air bah berlangsung di mana-mana. Beberapa dewa selekasnya mengutus sebagian bidadari untuk membantu persalinan Dewi Anjani. Setelah Anoman lahir, beberapa bidadari membawa Dewi Anjani serta bayinya ke kahyangan. Atas perkenan beberapa dewa, setelah melahirkan anaknya, wujud Dewi Anjani berubah seperti sediakala, yakni cantik jelita.. Sepanjang bekas hidupnya ia juga diperkenankan hidup di kahyangan untuk bidadari. Batara Guru memberikan nama Anoman pada bayi kera berbulu putih bersih itu serta memerintahkan pada Batara Bayu untuk mengasuhnya. Untuk itulah mengapa Anoman juga bernama Bayusuta atau mungkin Bayutanaya, Maruti atau mungkin Marutaseta. Hal ini dikarenakan Hanuman pernah diasuh oleh Batara Bayu.

Dalam pertempuran kisah Rama dan Dewi Shinta, ketika Rama kewalahan menandingi Rahwana yang mempunyai Aji Pancasunya, yakni kekuatan untuk hidup kekal, Wibisana meminta tolong kepada Hanuman untuk menolong Rama. Hanoman lalu mengangkat Gunung Ungrungan untuk ditimpakan diatas mayat Rahwana saat Rahwana barusan tewas di tangan Rama untuk kesekian kalinya. Lihat kelancangan Hanoman, Rama juga menghukumnya supaya melindungi kuburan Rahwana. Rama meyakini bila Rahwana tetap hidup dibawah gencetan gunung itu, serta setiap waktu dapat melepaskan rohnya untuk membikin kekacauan lagi didunia.

Beberapa tahun setelah Rama wafat, roh Rahwana melepaskan diri dari Gunung Ungrungan lalu pergi ke Pulau Jawa untuk mencari reinkarnasi Sita, yakni Subrada adik Kresna. Kresna sendiri merupakan reinkarnasi Rama. Hanoman menguber serta bersua Bima, adiknya sesama putera angkat Bayu. Hanoman lalu mengabdi pada Kresna. Ia juga sukses menangkap roh Rahwana serta mengurungnya di Gunung Kendalisada. Di gunung itu Hanoman melakukan tindakan sebagai pertapa.

Rangkuman yang bisa di ambil dari ciri-ciri Hanoman tersebut diatas yakni janganlah kenal menyerah untuk mencapai suatu tujuan. Serta bersikap untuk selalu setia .. Hal semacam ini pastinya juga harus di dukung dengan kekuatan yang cukup yang sudah pasti tidak didapat dengan usaha yang gampang. Kekuatan yang cukup kerapkali jadi kunci keberhasilan dalam menggerakkan pekerjaan apa pun.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar